Metode Bertindak Positif
Menurut Triantoro S & Kunjana R dalam bukunya yang berjudul menjadi pribadi yang berprestasi untuk menerapkan metode bertindak positif perlu diperhatikan hal-hal berikut:
- Pilih tindakan-tindakan nyata yang benar-benar dapat di laksanakan secara wajar tanpa memaksakan diri
- Perhatikan reaksi-reaksi spontan dari lingkungan terhadap usaha untuk bertindak positif
- Besar kemungkinan usaha bertindak positif mula-mula anda rasakan sebagi tindakan pura-pura, bersandiwara, tetapi jika anda lakukan secara konsisten tindakan-tindakan positif tersebut akan menyatu dengan diri anda, sehingga telah menjadi bagian dari keribadian anda.
Masih menurut Triantoro S & Kunjana R, terdapat dua tindakan positif, yaitu tindakan positif ke dalam dan tindakan positif keluar diri. Tindakan positif ke dalam diri bertujuan untuk untuk mengembangkan diri sendiri, menumbuhkan energi positif, keterampilan dan keahlian yang maksimal. Sementara tindakan positif keluar diri berarti melakukan sesuatu yang berharga untuk orang lain, membuat orang lain merasa senang, dan menghindari perbuatan yang menyakiti orang lain.
Kebiasaan Untuk Bertindak Positif
Menurut Michell Suharli (2009) ada beberapa tindakan positif yang perlu menjadi kebiasaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Bekerja melebihi standar
Orang sukses terbiasa bekerja lebih seperti itu sehingga ia bisa “naik kelas” ke “pertempuran” yang lebih besar lagi. Mohon di ingat bahwa setiap orang berhak naik kelas tiap tahun. Caranya anda perlu bertindak melebihi standar yang di harapkan mereka yang membayar anda. Hanya dengan bertindak melebihi standarlah anda akan di bayar lebih
Jujur terhadap suara hati
Orang yang bertindak berdasrkan suara hati selalu bersandarkan pada persepsi benar atau salah. Kebenaran yah kebenaran, bukan pembenaran. Orang yang tidak jujur pada suara hati akan menjadi orang munafik dan jalannya tidak akan membawa pada kemenangan
Meningkatkan diri terus menerus
Orang yang selalu bertindak seperti ini di namakan manuaai pembelajaar. Manusia pembelajaar sibuk menata dunia baru, sementara manusia yang hanya sibuk memikirkan dunia yang tidak ada lagi. Manusia pembelajar berupaya untuk menemukan nilai tambah yang akan ia tawarkan.
No comments:
Post a Comment