Monday, March 11, 2013

Ciri pemikir positif

Menikmati hidupnya

Pemikiran positif akan membuat sesorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tidak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik. Ia akan lebih sehat secara jasmani dan rohani. Ia pun memberikan suasana positif kepada lingkungan.

Melihat masalah sebagai tantangan 

Seorang pemikir positif tidak akan lari ketika masalah datang, melainkan menghadapinya dengan optimis. Karena masalah dianggap sebagai tantangan maka ia akan tertarik untuk menyelesaikannya dengan tuntas.

Mensyukuri apa yang dimiliki

Selalu mensyukuri apa saja yang dimiliki, tidak berkeluh kesah tentang apa-apa yang tidak ia miliki. Karena rasa bersyukur inilah, hidupnya akan bahagia.

Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak 

Memelihara pikiran negatif bisa menimbulkan masalah seperti pikiran kotor, berburuk sangka, tidak senang melihat orang bahagia, selalu menuntut apa saja yang diinginkan, memupuk kebencian, mudah bosan dan kecil hati.

Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu 

Gosip erat kaitannya dengan pikiran negatif, karena itu mendengarkan gosip adalah perilaku yang selalu dijauhi oleh pemikir positif. Ia lebih memilih membicarakan ide-ide, gagasan-gagasan, fakta, dan cita-cita ke depan.

Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan 

Apabila dia melakukan kesalahan, maka dia tidak berusaha mencari alasan pembenaran atas kesalahannya tersebut, tetapi langsung meminta maaf dan segera melakukan tindakan untuk memperbaikinya.

Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide 

Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik. Ia tidak menutup ide-ide orang lain dengan kalimat negatif.

Menggunakan bahasa positif  

Kalimat-kalimat yang bernadakan optimis, sehingga memberikan motivasi bagi orang yang mendengarkan. Selalu berkata positif dalam setiap kesempatan berbicara, sehingga menghasilkan kebaikan dalam tendensinya.

Menggunakan bahasa tubuh yang positif 

Memperlihatkan wajah yang ramah, senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerak tangan yang ekspresif, menimbulkan kesan baik bagi siapapun yang melihatnya.

Peduli pada citra diri 

Mereka berusaha tampil dengan penampilan terbaik. Bukan hanya diluar, tapi juga di dalam. Orang yang punya pikiran positif cenderung akan berpakaian dengan sopan, menata rambut dan tampak bersih.

Sunday, March 10, 2013

Bertindak Positif

Berpikir positif tentu berbeda dengan bertindak positif, meskipun dalam berpikir positif biasanya akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan positif. Tapi perlu di ketahui juga bahwa untuk mencapai sesuatu terhadap apa yang kita pikirkan tidak akan berhenti pada proses berpikir saja. Melainkan harus di realisasikan dalan tindakan yang positif pula. Tindakan positif artinya tindakan yang hasilnya positif bagi diri sendiri dan sesame. Bertindak positif berarti tidak merugikan orang lain ataupun organisasi di mana anda bekerja (Michell Suhardi, 2009).

Metode Bertindak Positif

Menurut Triantoro S & Kunjana R dalam bukunya yang berjudul menjadi pribadi yang berprestasi untuk menerapkan metode bertindak positif perlu diperhatikan hal-hal berikut:

  • Pilih tindakan-tindakan nyata yang benar-benar dapat di laksanakan secara wajar tanpa memaksakan diri
  • Perhatikan reaksi-reaksi spontan dari lingkungan terhadap usaha untuk bertindak positif
  • Besar kemungkinan usaha bertindak positif mula-mula anda rasakan sebagi tindakan pura-pura, bersandiwara, tetapi jika anda lakukan secara konsisten tindakan-tindakan positif tersebut akan menyatu dengan diri anda, sehingga telah menjadi bagian dari keribadian anda.

Masih menurut Triantoro S & Kunjana R, terdapat dua tindakan positif, yaitu tindakan positif ke dalam dan tindakan positif keluar diri. Tindakan positif ke dalam diri bertujuan untuk untuk mengembangkan diri sendiri, menumbuhkan energi positif, keterampilan dan keahlian yang maksimal. Sementara tindakan positif keluar diri berarti melakukan sesuatu yang berharga untuk orang lain, membuat orang lain merasa senang, dan menghindari perbuatan yang menyakiti orang lain.

Kebiasaan Untuk Bertindak Positif

Menurut Michell Suharli (2009) ada beberapa tindakan positif yang perlu menjadi kebiasaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

Bekerja melebihi standar

Orang sukses terbiasa bekerja lebih seperti itu sehingga ia bisa “naik kelas” ke “pertempuran” yang lebih besar lagi. Mohon di ingat bahwa setiap orang berhak naik kelas tiap tahun. Caranya anda perlu bertindak melebihi standar yang di harapkan mereka yang membayar anda. Hanya dengan bertindak melebihi standarlah anda akan di bayar lebih

Jujur terhadap suara hati

Orang yang bertindak berdasrkan suara hati selalu bersandarkan pada persepsi benar atau salah. Kebenaran yah kebenaran, bukan pembenaran. Orang yang tidak jujur pada suara hati akan menjadi orang munafik dan jalannya tidak akan membawa pada kemenangan

Meningkatkan diri terus menerus

Orang yang selalu bertindak seperti ini di namakan manuaai pembelajaar. Manusia pembelajaar sibuk menata dunia baru, sementara manusia yang hanya sibuk memikirkan dunia yang tidak ada lagi. Manusia pembelajar berupaya untuk menemukan nilai tambah yang akan ia tawarkan.

Pemahaman Berpikir Positif

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.

Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.

Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif?

Cerita berikut mengilustrasikan bagaimana kekuatan berpikir positif bekerja:

Beno mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Beno memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya.

Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut.

Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesa yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut.

Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.

Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari baiasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.

Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Beno.

Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.

Pikiran Positif dan Negatif Menular

Setiap dari kita mempengaruhi orang-orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi secara naluriah, dalam pikiran bawah sadar anda, yang terpancar melalui pikiran dan perasaan, serta bahasa tubuh kita. Orang di sekeliling kita dapat merasakan aura kita dan dipengaruhi oleh pikiran kita, juga sebaliknya. Wajarkah jika kita ingin berada di sekitar orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang yang negatif? Orang lebih tergerak untuk membantu kita jika kita bersikap positif, dan mereka tidak menyukai dan menghindari siapapun yang bersikap negatif.

Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.

Instruksi-Instruksi Praktis

Untuk merubah pikiran anda menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri anda karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap.

Simaklah topik berikut, pikirkan keuntungan yang akan anda peroleh dan ajaklah diri anda untuk mencobanya. Kekuatan pikiran merupakan kekuatan dahsyat yang selalu membentuk kehidupan kita. Proses pembentukkan biasanya dilakukan di dalam pikiran bawah sadar kita, namun sangatlah mungkin untuk melakukan proses tersebut secara sadar. Meskipun usulan tersebut terdengar cukup aneh; cobalah untuk melakukannya, karena anda tidak akan merasa rugi; sebaliknya anda akan memperoleh banyak hal. Acuhkan apapun pendapat orang lain tentang diri anda ketika anda mengubah pola pikir anda.

Selalu visualisasikan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi anda. Gunakan kata-kata positif dalam suara hati anda atau ketika anda berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena senyuman akan membantu anda untuk berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika anda bertahan, anda akan berubah pola pikir anda.

Saat pikiran negatif memasuki pikiran anda, anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran anda lagi, dan sekali lagi anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Seakan-akan anda dua gambar di depan anda, dan anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain.

Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri anda ketika anda berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiran-pikiran yang positif dan menyenangkan.

Terlepas dari keadaan anda saat ini, berusahalah untuk berpikirlah positif. Pikirkan hasil serta situasi yang menguntungkan anda, dan keadaan akan berubah sesuai dengan pikiran anda. Perubahan ini tentunya membutuhkan waktu, namun pada akhirnya perubahan akan terjadi.

Metode lain yang bisa anda lakukan adalah melakukan afirmasi berulang kali. Afirmasi merupakan metode yang menyerupai visualisasi, secara lebih kreatif, dan keduanya bisa digunakan secara bersamaan.

Wednesday, February 27, 2013

Kekuatan Berfikir, Berkata, dan Berlaku Positif

Dalam kehidupan sehari-hari (Apapun peran kita dalam kehidupan). Banyak situasi negatif yang tidak dapat kita hindari. Bagaimana kita menyikapinya? Walaupun reaksi negatif adalah sesuatu yang biasa terjadi, adalah penting buat kita pahami bahwa sesuatu yang sederhana dengan tetap bersikap positif dapat membantu kita melalui saat-saat yang berat dalam kehidupan.

Dalam buku “The Hidden Messages in Water” karya Dr. Masaru Emoto. Kekuatan kata-kata ini akan dibicarakan dengan dalam buku ini secara detail.

Hubungan kita dengan air.
  • Tubuh kita terdiri dari 70 % air
  • Awal kehidupan sebagai janin 99 % air
  • Pada saat dewasa kita terdiri atas 70%
  • Ketika kita meninggal dalam usia tua biasanya tubuhnya terdiri dari 50% air.
  • Bila kita perhatikan dalam sebagian besar hidup kita, tubuh kita adalah air.

Dr. Emoto dan rekanannya mempublikasikan hasil eksperimen air terhadap kata-kata positif dan negative, ekspresi, dan musik. Secara berkala, mereka mendinginkan airnya dan memfoto kristal yang terbentuk. Penelitian ini memperlihatkan bukti visual yang nyata dari bagaimana air bereaksi terhadap energi positif maupun negatif. 




Apa maksud dari semua ini?

Peneliti modern telah memperlihatkan bahwa kondisi pikiran mempunyai akibat langsung terhadap kondisi tubuh”. Karena kita terbuat dan terdiri dari air, dan air dapat terpengaruh oleh positif dan negatif energi, maka dengan selalu berusaha perilaku baik (karena termasuk positif energi) akan dapat berakibat langsung atas diri kita keberadaan kita secara keseluruhan.

Percobaan oleh sebuah keluarga

Menempatkan nasi sisa yang sudah didiamkan semalaman ke dalam 2 toples dengan jumlah yang sama, kemudian ditutup rapat. Masing-masing toples ditempeli label yang berisi kata-kata :
  • Toples A : “ Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih. “ 
  • Toples B : “ Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu “ Toples-toples ini saya letakkan terpisah dan pada tempat yang sering dilihat.

Saya berpesan pada istri, anak, dan pembantu untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat toples-toples tersebut. Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian :



Nasi dalam Toples A yang dibacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi. Sedangkan nasi dalam Toples B yang dibacakan kata-kata negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dengan bau yg tidak sedap.

Kesimpulan: 
  • Selalu Positif artinya berfokus pada hal baik yang terjadi dalam hidup kita, daripada pada hal-hal yang yang membuat kita marah atau sedih.
  • Berpikir positif mempunyai akibat yang besar terhadap bagaimana perasaan kita, hal-hal yang kita lakukan, dan apa yang kita bicarakan dengan orang lain.
  • Walaupun kita semua mempunyai hari-hari yang kurang menyenangkan, tetap positif membuat kita dapat melaluinya.
  • Ketika kita berfokus pada hal-hal negatif setiap waktu, kita mungkin akan merasa kelelahan, tidak semangat, hal-hal negatif lainnya – sebaliknya ketika tetap berfokus pada hal positif banyak hal yang bisa kita capai.
  • Kata-kata positif, tindakan-tindakan positif, dan pikiran-pikiran positif hasilnya adalah energi positif (getaran/vibrasi).

Manfaatkan Kekuatan Kata-kata Positif

Kata-kata ada di mana-mana dan kita pun menggunakannya setiap saat. Ketika kita menulis, kita menggunakan kata-kata. Ketika kita berbicara kita menggunakan kata-kata. Ketika kita membaca, kita juga menggunakan kata-kata. Ketika kita berpikir pun, kita senantiasa menggunakan kata-kata.

Michael J Losier dalam bukunya Law or Attraction mengatakan bahwa kata-kata kita mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkan getaran yang dipancarkannya. Jadi, mengapa kita harus menggunakan kata-kata yang tidak kita inginkan? Gunakan saja kata-kata yang mengungkapkan hal-hal yang menjadi harapan kita agar hal-hal tersebut bisa terwujud. Bagaimana caranya? Simak yang berikut.

Hentikan yang Negatif
Jangan terlambat. Jangan ambil rute itu. Jangan panik. Jangan ragu-ragu menghubungi saya. Dilarang parkir di sini. Dilarang merokok. Dilarang buang sampah sembarangan. Sepertinya kalimat-kalimat ini baik-baik saja. Sepertinya semuanya menunjukkan perhatian kita akan hal-hal positif.
Tetapi, ternyata kata-kata ini bisa mewujudkan hal-hal yang sebaliknya. Ketika kita berkata “Jangan terlambat”, sebenarnya kita memancarkan “energi” kekhawatiran akan keterlembatan tersebut.
Energi yang terpancar inilah yang akan membuat apa yang kita khawatirkan terwujud. Sebagai contoh, perhatikan pengalaman Ibu Emmy. Ibu Emmy senantiasa menggunakan taksi untuk pergi kekantor. Untuk itu, ia selalu memesan taksi pada pembantunya (ketika itu jasa pesan taksi melalui telepon belum lazim).
Pada suatu waktu, ia mendapat pembantu baru. Seperti biasa, Ibu Emmy memesan kepada pembantunya tersebut: “Mbak, tolong carikan taksi untuk saya. Taksi apa saja asalkan 'jangan' yang kuning, ya. Sekali lagi "jangan yang kuning.” Beberapa saat kemudian, sang pembantu datang dengan menaiki taksi berwarna kuning! Ternyata, kata-kata terakhir Ibu Emmy yang senantiasa diulang itulah yang diingat oleh sang pembantu.
Kata-kata ini berhasil terwujud. Kalau saja ibu Emmy mengatakan “Ambil taksi yang biru ya” dan mengulang-ulang kata-kata biru tersebut, dapat dipastikan Ibu Emmy juga akan mendapatkan taksi berwarna biru. Hasil survei juga membuktikan bahwa kata-kata yang kita gunakan memiliki energi untuk menggerakkan kita mewujudkankannya. Jadi, gunakan kata-kata yang memancarkan energi positif, yaitu kata-kata yang mengungkapkan harapan dan keinginan kita.

Ganti Jadi Positif
Di sebuah taman kanak-kanak, para guru diberi pelatihan untuk mengganti kata-kata negatif (hal-hal yang ingin dihindari) dengan ungkapan yang positif yang ingin diwujudkan dalam berkomunikasi dengan anak-anak. Sebab, penelitian mengungkapkan bahwa yang diingat orang adalah kata-kata atau ungkapan yang diberi penekanan dengan perasaan dan perhatian.
Sebagai contoh, perhatikan tabel di bawah yang membandingkan dua ungkapan yang sama dengan kata-kata yang berbeda: yang satu menggunakan ungkapan negatif (yang tidak kita inginkan), yang lain menggunakan ungkapan positif (yang menjadi harapan kita).
Ternyata, dengan cara mengganti kata-kata negatif menjadi positif, para guru berhasil membuat siswa melakukan apa yang mereka inginkan. Jadi, dari ilustrasi ini kita belajar bahwa kata-kata yang kita gunakan (baik negatif ataupun positif), memiliki kekuatan untuk mengundang semesta mewujudkannya.
Jadi, di mana pun kita berkarya dan pekerjaan apa pun yang kita lakukan, pastikan agar kata-kata yang kita gunakan adalah kata-kata atau ungkapan yang mengandung harapan dan keinginan yang hendak kita wujudkan.

Biasakan Berkata Positif
Setelah kita tahu bahwa kata-kata mempunyai kekuatan dahsyat untuk mewujudkan makna yang terkandung di dalamnya, kita bisa mulai memilih kata-kata positif untuk kita gunakan dalam seluruh aspek kehidupan kita: apa yang kita ucapkan, apa yang kita pikirkan, apa yang kita baca, dan apa yang kita amati.
Dalam berkata-kata, daripada mengucapkan “jangan ragu-ragu menghubungi saya jika ada yang ingin Anda tanyakan,” akan lebih baik jika kita mengucapkan “hubungi saya segera jika ada hal yang ingin Anda tanyakan.” Daripada berpikir dengan menggunakan kata-kata “Saya tidak boleh panik dalam menghadapi situasi ini”, lebih baik kita berpikir dengan kata-kata positif, “Saya harus tenang dalam menghadapi situasi ini.
” Daripada membaca buku, artikel, atau majalah yang dipenuhi dengan ungkapan-ungkapan negatif, lebih baik kita mengambil buku-buku, artikel atau majalah yang banyak menggunakan kata-kata positif. Dari pada menonton sebuah tayangan yang banyak berisi ungkapan negatif, lebih baik kita memilih tayangan yang lebih banyak menggunakan ungkapan positif.
Jadi intinya, di mana pun kita berada, apa pun yang kita pikirkan, ucapkan, dan amati, pastikan kita memilih hal-hal yang menggunakan kata-kata positif. Jika kita dikelilingi kata-kata positif, energi positif yang dipancarkan akan mempercepat kita untuk mewujudkan hal-hal positif yang ingin kita raih.

Pupuk Kebiasaan
Nah, jika kata-kata positif dapat berwujud menjadi hal-hal positif, mengapa tidak kita mulai untuk memupuk kebiasaan menggunakan kata-kata positif. Buatlah daftar kata-kata ”negatif” yang sering kita gunakan, coba cari padanan katanya yang lebih mengungkapkan apa yang ingin kita wujudkan. Masukan kata-kata atau pun ungkapan tersebut dalam kosa kata yang aktif kita gunakan sehari-hari.
Mungkin kita bisa memulai dari satu ungkapan terlebih dulu, untuk kemudian kita tambah lagi setiap hari atau pun setiap minggu, sampai akhirnya kebiasaan tersebut terbentuk. Jika kita sudah memiliki kebiasaan untuk memilih dan menggunakan kata-kata positif, kata-kata tersebut akan mengalir secara otomatis di pikiran, ucapan, bacaan, dan tayangan yang kita pilih. Akhirnya, kita tinggal memetik keuntungan dari kata-kata positif yang kita gunakan tersebut.
Masih adakah kata-kata negatif yang sering Anda gunakan? Ganti kata-kata negatif dengan yang positif, tanamkan kebiasaan menggunakan kata-kata positif. Sukses untuk kita semua :)

Sumber: Sinar Harapan